It’s Me

 

images (16)

 

Author        :Rachelliu

Title            :It’s Me

Genre         :Sad, Romance

Cast            :Cho Kyuhyun, Lee Haemi, Choi Seo Yoon,

 

Happy Reading and Sorry Typo

 

 

 

Dia begitu menikmati suasana sunyi di tempat ini, bau dedaunan dan udara yang begitu sejuk membuat tempat ini sangat nyaman. Gadis itu menghela nafas sambil mengganti halaman buku yang tengah ia baca. Raut wajahnya terlihat begitu serius nampak dari dahinya yang kadang berkerut karena buku bacaan di hadapannya. Hingga sebuah suara membuat arah pandangnya menjauh dari buku itu.

 

 

“Haemi –yaa. Dimana sahabatmu?” Laki-laki itu mengatur nafasnya. Dia terlihat habis berlari.

 

 

“Seo Yoon ada latihan dance hari ini.” Gumamnya memperhatikan wajah laki-laki itu yang mengangguk mengerti. “Memangnya ada apa Kyuhyun?”

 

 

“Ada yang ingin kukatakan padanya.” Nafasnya sudah mulai normal. Laki-laki itu menghampiri Haemi dan duduk di sebelah gadis itu “Aku –” Haemi menaikan alisnya “Aku ingin mengatakan jika aku menyukainya sebelum aku pergi ke Inggris. Bisakah kau membantuku?”

 

 

Gadis itu diam sejenak sebelum akhirnya senyum terbit di wajah piasnya. Entahlah itu senyuman dalam arti apa, tapi gadis itu akan selalu mengangguk jika laki-laki di hadapannya memiliki permintaan terhadapnya. Dia seakan tidak bisa menolak keinginan laki-laki itu. Seseorang yang dianggapnya sebagai teman dekat.

 

 

 

 

 

***

Dia meregangkan kedua tangannya kemudian turun dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur dengan keadaan masih sangat berantakan meskipun begitu wajah cantiknya tetap terlihat. Wanita itu berniat mengambil roti yang telah disediakan di meja makannya namun sebuah tangan menahan pergelangan tangannya.

 

 

“Yakk, Choi Seo Yoon–aah, bisakah menggosok gigimu terlebih dahulu!” Protes seseorang yang menahan lengannya. Wanita itu hanya tersenyum polos.

 

 

“Mian, Hae –yaa.” Seo Yoon menggaruk rambutnya dan menatap orang itu “Aku lelah sekali Haemi.” Wanita itu memeluk Haemi sambil menyandarkan kepalanya di bahu wanita itu.

 

 

“Seharusnya kau tidak ikut berpesta bersama teman-temanmu bahkan semalam kau mabuk berat.” Ucap Haemi sinis.

 

 

“Hmm. Sahabatku perhatian sekali, kemarikan pipimu akan kuberi kau popo.” Haemi menjauhkan wajahnya dari Seo Yeon.

 

 

“Yakk, liurmu masih menempel. Menjauh dari wajahku Choi Seo Yoon!” Teriak wanita itu melepas paksa pelukan sahabatnya “Aku harus bekerja, kumohon jangan siksa aku sekarang!” Seo Yoon tertawa keras melihat Haemi memohon padanya. Dia senang sekali bila menjahili Haemi seperti ini.

 

 

Haemi mendengus sebal melihat Seo Yoon tertawa bahagia seperti itu tapi tak berapa lama dirinyapun ikut tertawa bersama sahabatnya itu. Hal seperti ini memang sering terjadi dalam persahabatan mereka, tak pernah ada yang bisa membuat persahabatan mereka menjadi renggang. Karena keduanya terlihat saling melengkapi satu sama lain.

 

 

 

 

“Kau pulang jam berapa hari ini?” Seo Yoon menduduki kursi dan menatap Haemi yang juga duduk di hadapannya.

 

 

 

“Aku pulang seperti biasa. Kau tidak ada pemotretan?” Seo Yoon menggeleng malas. Dia bekerja seharian kemarin. Jadi hari ini saatnya dia beristirahat.

 

 

Drrrrrttt….

 

 

“Hae, Ipadmu bergetar.”Gumam Seo Yoon melirik benda persegi lebar di atas meja makan. Haemi segera mengambil gadgetnya tersebut dan membuka sebuah pesan masuk pada benda itu.

 

 

Seo Yoon terlihat penasaran juga. Dia memperhatikan raut wajah Haemi yang tiba-tiba berubah. Gadis itu menampilkan wajah terkejut, Seo Yoon sangat hapal seperti apa wajah Haemi jika terkejut namun ia tidak berniat untuk menanyakan hal apa yang terjadi, jadi dia lebih memilih diam dan menunggu apakah Haemi akan bercerita padanya atau tidak.

 

 

“Yoon –aah .” Seo Yoon menaikan alisnya “Cho Kyuhyun.” Haemi menggantungkan kalimatnya “Dia sudah kembali ke Korea.”

 

 

“Lalu?”

 

 

“Kita harus menemuinya. Dia ingin sekali bertemu denganmu.” Gumam Haemi tersenyum namun Seo Yoon memasang wajah malas.

 

 

“Kenapa aku harus bertemu dengannya?” Haemi menggigit bibir bawahnya.

 

 

“Aku minta maaf padamu –” Seo Yoon mengkerutkan dahinya “Aku selalu menulis email untuknya.”

 

 

“Apa urusannya denganku?”

 

 

“Aku menulis namamu sebagai pengirimnya selama ini.” Seketika itu juga mata Seo Yoon membulat sempurna.

 

 

“MWO?”

 

 

“Bukankah seorang teman harus berbagi kabar dengan temannya.” Seo Yoon tak habis fikir dengan Haemi. Lalu kenapa harus memakai namanya?

 

 

“Tapi kenapa kau mencantumkan namaku bukan namamu.”

 

 

“Dia ingin kau yang menulis email itu.” Seo Yoon menunduk. Sahabatnya terlalu baik hati atau bodoh.

 

 

“Kau berniat menjodohkan aku kembali dengannya? Aku tidak suka padanya Haemi –yaa.” Haemi melemaskan bahunya melihat hal tersebut membuat Seo Yoon menghela nafas.

 

 

“Dia hanya ingin bertemu temannya.”Gumam Haemi pelan nyaris tak terdengar. Jika sudah seperti ini Seo Yoon hanya bisa mengangguk.

 

 

 

Laki-laki itu dengan ragu menghampiri kumpulan para gadis cantik yang berada di kantin sekolah. Tujuannya adalah menyatakan perasaannya pada gadis tercantik di tempat itu, gadis itu terkenal sangat baik hati dan ramah tidak hanya itu, gadis itu juga sangat pandai dalam akademik di sekolahnya. Sosok gadis yang selalu diidam-idamkan kaum adam.

 

 

“Choi Seo Yoon.” laki-laki itu memanggil gadis itu hingga membuat semua teman-teman para gadis tersebut memperhatikannya dan berbisik. “Ak –aku.”

 

 

“Ada apa denganmu Kyuhyun?” Kyuhyun menelan ludahnya berat dan memperhatikan sekelilingnya. Semua orang menatap penasaran padanya. Sungguh ia sangat malu “Cho Kyuhyun?”

 

 

“Aku menyukaimu.” Semua orang yang berada di tempat tersebut terlihat terkejut. Seo Yoon hanya diam sambil memikirkan pernyataan Kyuhyun. “Aku minta maaf. Aku hanya ingin mengutarakannya, kau tidak harus menjawabnya.” Karena sangat malu dengan perbuatannya Kyuhyun membalikan tubuhnya.

 

 

Seo Yoon berjalan menghampiri Kyuhyun yang berniat pergi dan berdiri berhadapan dengan laki-laki itu. dia mendekat pada Kyuhyun hingga membuat laki-laki itu menahan nafas dan melebarkan matanya bahkan semua siswa yang berada di sana sangat terkejut dengan gerakan Seo Yoon.

 

 

“Aku akan menerimamu nanti. Jika kau sudah menjadi seorang pria, aku tidak suka laki-laki yang masih bergantung pada kedua orang tuanya. Jika kau bisa menjadi seorang pria yang sukses di masa depan nanti, aku akan menerimamu.” Bisik Seo Yoon tepat di telinga Kyuhyun. Pria itu hanya mengerjabkan matanya.

 

 

 

 

 

***

Haemi tersenyum sesekali matanya melirik pintu masuk kafe tersebut, sedangkan Seo Yoon terlihat sibuk dengan ponselnya tanpa berniat berbicara dengan sahabatnya. Sebenarnya dia sedikit sebal dengan perbuatan Haemi yang memakai nama Seo Yoon tanpa persetujuan wanita itu. Bagaimana bisa wanita itu mencantumkan namanya, bukankah dia sudah berulang kali mengatakan pada Haemi jika dia hanya menganggap Kyuhyun sebagai teman. Tapi Haemi seolah sengaja melakukannya.

 

 

Seo Yoon mengalihkan tatapannya dari ponselnya. Dia melirik Haemi yang terlihat tersenyum sendiri namun tiba-tiba Haemi bangkit dari duduknya dan melambaikan tangannya dengan wajah berseri pada seseorang di ambang pintu, Seo Yoon mengikuti arah pandang Haemi. Disana ada seorang pria bertubuh tegap dengan kemeja abu-abu, pria itu memiliki rambut cokelat pekat dan wajah begitu rupawan. Mata Seo Yoon terlihat melebar menyadari siapa yang berada di ambang pintu itu.

 

 

“Yoon –aah, tunggu sebentar! Sepertinya itu Kyuhyun.” Haemi berjalan meninggalkan Seo Yoon dan menghampiri pria itu.

 

 

“Apa itu benar Cho Kyuhyun? Dia tampak berbeda sekali.” Gumam Seo Yoon tersenyum tipis melihat pria itu.

 

 

Haemi berjalan menghampiri pria yang diyakini Cho Kyuhyun itu dengan wajah berbinar. Dia sangat senang akan bertemu Cho Kyuhyunnya, teman masa remaja yang menyenangkan dan ramah. Laki-laki itu begitu baik pada Haemi dan memperlakukan Haemi dengan sangat baik tidak seperti teman-temannya yang lain yang selalu mengganggu gadis itu. Haemi menganggap Kyuhyun sebagai sahabat terbaiknya setelah Seo Yoon tapi entah kenapa perasaannya berkembang menjadi rasa sayang terhadap pria itu meskipun dia tahu Cho Kyuhyun sangat menyukai Seo Yoon bukan dirinya.

 

 

“Hyun?” Panggil Haemi hati-hati, pria itu menoleh dan menatap Haemi sesaat sebelum akhirnya bibirnya tertarik.

 

 

“Lee Haemi?” Haemi mengangguk dan ikut tersenyum. Kyuhyun masih mengingatnya itu hal yang membahagiakan untuk wanita itu “Apa Seo Yoon yang memberitahumu tentang kepulanganku?” Haemi mengangguk kembali.

 

 

Aku mengetahuinya darimu Hyun

 

 

“Dimana dia?” Tanya Kyuhyun penasaran. Haemi diam sesaat dan tersenyum kembali. Kyuhyun bahkan begitu bersemangat ingin bertemu Seo Yoon tapi untuk Haemi, diingat oleh pria itu saja sudah lebih dari cukup.

 

 

“Disana! Dia menunggumu sedari tadi.” Gumam Haemi tersenyum mengedipkan matanya pada Kyuhyun. Pria itu tersenyum bersemangat.

 

 

“Dia pasti cantik sekali.” Gumam Kyuhyun mengikuti Haemi.

 

.

.

.

 

Kyuhyun menyematkan senyum rupawannya ketika tiba di meja dan melihat Seo Yoon berada di sana. Dugaannya tidak meleset, Choi Seo Yoon sangat cantik bahkan lebih cantik di banding dahulu ketika mereka masih remaja. Gadis itu terlihat dewasa dengan penampilan sangat berkelas. Kyuhyun nyaris lupa mengedipkan matanya melihat senyum Seo Yoon. Kyuhyun memang tergila-gila pada gadis itu ketika mereka masih sekolah menengah dulu tapi sekarang ia belum tahu apakah perasaannya masih sama seperti dahulu atau tidak.

 

 

“Heyy. Aku tidak suka di pandang seperti itu Mr. Cho.” Gumam Seo Yoo tersenyum “Bisakah kita duduk?”

 

 

“Kyuhyun –aah duduklah!” Gumam Haemi, Kyuhyun mengangguk sambil tersenyum melirik Haemi kemudian kembali menatap Seo Yoon seperti semula.

 

 

“Apa kabarmu?” Seo Yoon tersenyum mendengar pertanyaan Kyuhyun.

 

 

“Bagaimana menurutmu?” Seo Yoon membalikan pertanyaan Kyuhyun. Lagi-lagi Kyuhyun tersenyum mendengar suara seksi wanita di hadapannya.

 

 

“Kau terlihat sangat baik.” Kyuhyun tidak henti-hentinya tersenyum “Dan sangat cantik.” Kali ini Seo Yoon tersipu mendengar pujian Kyuhyun.

 

 

“Aku tidak menyangka kau jauh-jauh tinggal di Inggris dan kembali ke Korea hanya untuk menggombaliku.” Gumam Seo Yoon tersenyum.

 

 

“Aku tidak menggombal, aku pria yang jujur dan apa adanya sedari dulu. Benar bukan Hae ?” Kyuhyun melirik Haemi yang terlihat bingung. kemudian wanita itu tersenyum canggung.

 

 

 

Melihat perbincangan mereka berdua Haemi hanya menghela nafas. Bukankah memang seharusnya seperti itu, Kyuhyun memang ingin bertemu dengan Seo Yoon bukan bertemu dengan dirinya jadi Haemi tidak harus sedih melihat hal tersebut karena dia sudah tahu akan seperti ini jadinya. Haemi memilih menikmati minumannya sambil memeriksa ponsel pintarnya berpura-pura sibuk dan tidak memperhatikan mereka walaupun perbincangan mereka sangat jelas terdengar di telinganya, rasanya ia ingin menyumpal telinganya dengan sesuatu.

 

 

 

 

 

 

***

Seo Yoon meneguk habis bir yang diambilnya dari kulkas untuk dirinya dan Haemi. Dia melirik Haemi yang terlihat diam dari tadi. Bukankah gadis itu sangat senang ketika akan bertemu dengan Kyuhyun namun wajahnya tiba-tiba berubah sedih. Ada apa sebenarnya dengannya? Se o Yoon menghampiri Haemi yang duduk menyilang di bawah sofa mereka dengan laptop dihadapannya.

 

 

“Kau kenapa Hae?” Haemi menoleh padanya dan menggeleng “Ayolaah! Aku tahu kau ada masalah. Tadi kau senang sekali bertemu dengan Kyuhyun tapi kenapa sekarang kau –”

 

 

“Tentu aku senang bertemu dengannya.” Jawab Haemi memotong ucapan Seo Yoon.

 

 

“Tapi kenapa kau terlihat sedih?” Haemi menggeleng lalu tersenyum.

 

 

“Hanya masalah pekerjaan Yoon. Mari kita bersulang untuk merayakan pertemuan kita dengan Kyuhyun.” Gumam Haemi mengalihkan topik pembicaraan.

 

 

“Kau yakin tidak apa-apa.”

 

 

“Anni.”

 

 

Haemi mengambil kaleng bir yang telah di sediakan Seo Yoon di atas mejanya. Mereka minum bersama sambil menyanyi layaknya penyanyi ternama. Untung saja mereka tinggal berdua dan jarak tempat tinggal mereka tidak terlalu dekat dengan tetangga jadi tidak ada yang merasa terganggu dengan kebisingan yang mereka perbuat. Keduanya memang sering melakukan hal tersebut.

 

 

Setelah mulai sedikit mabuk, Haemi dan Seo Yoon menghentikan aksi mereka. Keduanya terduduk dengan kepala menyandar pada sofa. Seo Yoon meletakan kepalanya di bahu Haemi dan memejamkan matanya perlahan. Sedangkan Haemi masih terjaga dan menatap lurus ke depan.

 

 

“Yoon.”

 

 

“Hng?” Seo Yoon sebenarnya masih setengah sadar.

 

 

“Kau menyukai Cho Kyuhyun?” Seo Yoon menjauhkan tubuhnya dan memandang Haemi. “Kenapa tidak memberi nomor ponselmu padanya?” Seo Yoon terkekeh kali ini.

 

 

“Kau benar-benar berniat menjodohkanku dengannya eoh?” Haemi hanya menghela nafasnya “Aku ingin tahu seperti apa pengorbanan Kyuhyun untuk mendapatkanku. Kau, jangan membantunya Lee Haemi.” Gumam Seo Yoon menempelkan kepalanya kembali pada bahu Haemi dan memejamkan matanya.

 

 

“Yoon.” Tidak ada jawaban dari Seo Yoon sepertinya wanita itu sudah terlelap. Haemi tersenyum merasakaan dengkuran halus dibahunya “Aku menyukainya.” Gumam Haemi sangat pelan.

.

.

.

.

.

Kyuhyun tersenyum mengingat pertemuannya dengan Seo Yoon dan Haemi. Dia memang merencanakan hal ini sedari dulu, mengejar gadis impiannya ketika ia sekolah dulu, entah kenapa kalimat yang diucapkan Seo Yoon hampir delapan tahun lalu itu masih teringat jelas di memorinya dan menjadi cambuk untuk kesuksesannya saat ini. Surat-surat elektronik yang dikirimkan Seo Yoon juga sangat berpengaruh dalam hidupnya.

 

 

Kyuhyun duduk di sofa kemudian membuka ipadnya dan memeriksa pesan masuk di emailnya. Dia berharap seseorang mengirimi sesuatu di kotak masuknya. Kyuhyun mengerutkan keningnya sejenak, tak ada pesan apapun hanya ada beberapa dokumen pekerjaan yang dikirimkan pegawainya dari London. Kyuhyun meletakan ipadnya kembali.

 

 

“Jadi gadis itu ingin bersikap sok jual mahal.” Gumam Kyuhyun mengingat Seo Yoon yang enggan memberikan nomor ponselnya. “Lihat saja nanti kau akan luluh olehku Choi Seo Yoon.” Kyuhyun tersenyum menampilkan smirk khasnya.

 

 

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, Kyuhyun meraih ponselnya dan memeriksa kontak seseorang yang ia simpan di ponselnya. Seseorang yang selalu bisa membantunya jika ingin berdekatan dengan Seo Yoon. Wajah Kyuhyun terlihat bahagia menyadari hal tersebut.

 

 

“Lee Haemi bisa membantuku.” Gumam Kyuhyun tersenyum.

 

 

 

 

 

***

Haemi meletakan sarapan paginya dengan hati-hati di atas meja. Dia hari ini membuat roti bakar untuk dirinya dan Seo Yoon, Dia memang selalu menyiapkan makanan untuk dirinya dan Seo Yoon karena sahabatnya tidak mahir dalam memasak. Seo Yoon tidak mau kuku cantiknya lecet atau patah hanya karena mengolah makanan jadi tugas ini ia limpahkan pada Haemi.

 

 

Seo Yoon keluar dari kamarnya. Gadis itu terlihat cantik dengan pakaian yang di kenakannya, Seo Yoon memang berprofesi sebagai seorang model berbeda dengan Haemi yang bekerja sebagai wanita kantor yang monoton dan tidak fasionabel. Seo Yoon sebenarnya selalu mewanti-wanti Haemi agar berpenampilan lebih modis dan kekinian namun apa yang terjadi Haemi malah menceramahinya panjang lebar.

 

 

“Apa yang kau buat pagi ini sweety?” Haemi melirik Seo Yoon sebentar lalu mendengus geli.

 

 

“Duduklah aku menyiapkan roti bakar kesukaanmu.” Haemi menyodorkan roti bakar dan segelas susu pada Seo Yoon. Wanita itu hanya tersenyum dan menuruti permintaan Haemi untuk duduk.

 

 

“Ini enak sekali. Pantas saja oppaku menyukaimu.” Haemi mengangkat wajahnya memperhatikan senyum penuh arti dari Seo Yoon. “Dia selalu menanyai kabarmu Hae.” Goda Seo Yoon. Haemi hanya menghela nafasnya dan menggeleng.

 

 

“Aku sudah menganggap Oppamu seperti oppaku.” Gumam Haemi mengunyah rotinya. Seo Yoon terkekeh melihat tingkah sahabatnya.

 

 

“Aku tidak mau berbagi Oppaku dengan siapapun.”

 

 

Drrrrt…. Ponsel Haemi bergetar. Wanita itu langsung memeriksa ponselnya, Haemi melirik Seo Yoon ketika pesan masuk di ponselnya telah ia baca. Seo Yoon mengangkat wajahnya dan menaikan alisnya.

 

 

“Cho Kyuhyunkan?” Haemi membulatkan matanya. Bagaimana mungkin Seo Yoon mengetahuinya “Jangan dibalas jika bertanya tentangku.”

 

 

“Tapi Yoon –”

 

 

“Ahh sepertinya aku harus pergi. Sampai jumpa sweety.” Gumam Seo Yoon bangkit dari duduknya dan tersenyum menepuk pipi Haemi sebelum pergi meninggalkan Haemi dalam kebingungan.

 

 

“Dia benar-benar.” Dengus Haemi kemudian memperhatikan ponselnya sejenak lalu memasukannya ke dalam tas “Baiklah tidak akan ku balas.”

 

 

 

 

 

***

Haemi membereskan beberapa kertas yang berserakan di mejanya. Dia melirik seseorang yang berada di sampingnya, seorang pria manis dengan pribadi yang jahil dan sungguh menjengkelkan. Haemi mendengus melihat apa saja yang pria itu lakukan di atas mejanya.

 

 

“Henry –yaa. Bisakah tidak membuat angsa di mejaku?” Dengus Haemi, pria itu hanya melirik Haemi enggan “Yakk. Jangan berpura-pura bodoh.”

 

 

“Kau tidak punya barang bukti Hae –yaa. mana bisa menuduhku seperti itu.” Sanggah Henry dengan wajah serius.

 

 

“Pria ini mencuci tangannya.”

 

 

“Aku memang selalu mencuci tanganku.” Ulang Henry tersenyum jahil pada Haemi.

 

 

“Pria ini benar-benar.” Haemi bersiap memukul Henry tapi suara seseorang menghentikan aksinya.

 

 

“Seperti yang telah diumumkan seminggu yang lalu. Hari ini kita akan kedatangan pimpinan baru pengganti dari Im Sajangnim. Jadi untuk setiap departemen harap berkumpul di aula.” Gumam seorang informan yang datang.

 

 

Haemi mendecak kesal karena gagal memukul Henry. Pria itu tersenyum jahil sambil memeletkan lidahnya. Dia tidak habis fikir dengan pria itu kenapa selalu mengerjai dirinya dan membuat Haemi marah. Namun terkadang Henry juga membuat Haemi tertawa hingga terbahak-bahak karena tingkah lucu pria itu.

 

 

Para pegawai berkumpul di aula perusahaan dan menunggu kedatangan pimpinan baru mereka. Seorang direktur yang akan memimpin perusahaan mereka, Haemi berbaris sesuai dengan departemennya. Dia terlihat tidak tertarik dengan kedatangan pimpinan barunya tersebut. Dia hanya menunduk tanpa berniat mengangkat wajahnya.

 

 

“Aku taruhan pasti Chairman kita adalah seorang pria tua yang memiliki banyak uban melebihi Im Sajangnim.” Gumam salah satu rekan kerja Haemi yang berdiri tepat di sampingnya. Haemi hanya tersenyum tak berniat menjawabnya.

 

 

“Aku rasa dia masih muda dan tampan. Seperti seorang Grey. Jadi jika aku menang kau harus mentraktirku makan siang.” Kali ini gadis dengan dandanan paling mencolok itu yang mengutarakan pendapatnya. Haemi hanya terkekeh mendengar perjudian kecil kedua teman kerjanya.

 

 

“Jika menurutmu Hae, seperti apa Chairman baru kita?” Haemi menghentikan tawanya lalu melirik kedua temannya yang terlihat menatapnya penuh harap.

 

 

“Aku rasa dia –” Dan kalimat itu terpotong otomatis ketika seorang pria yang sangat ia kenali berdiri di depan podium dan tersenyum ke arah semua karyawan.

 

 

 

“Ommo. Aku benar Eun seong –aah, dia masih muda dan tampan. Dia bahkan terlihat seksi.” Gumam wanita itu menatap pimpinan barunya dengan wajah berbinar.

 

 

“Aku rasa kau sudah mengetahuinya Jae Hee –yaa. kau curang sekali. Aku tidak mau mentraktirmu.” Dengus Eun Seong melirik sinis Jae Hee.

 

 

“Yakk. Kau harus mentraktirku Seongi –yaa!” Haemi tak peduli dengan perdebatan kecil kedua temannya itu.

 

 

Haemi memandang pimpinan baru di hadapannya tanpa berkedip. Dia bahkan lupa menutup mulutnya yang sedikit terbuka karena keterkejutannya. Hingga telapak tangan seseorang singgah dimulutnya dengan gerakan cepat membuat Haemi melebarkan matanya dan menoleh ke samping. Pria itu tengah tersenyum jahil padanya.

 

 

“YAKK HENRY –YAA.” Teriak Haemi membuat semua orang menatap ke arahnya. Tak terkecuali pimpinan barunya.

 

 

 

 

 

 

***

Haemi tidak menyangka akan di permasalahkan hingga berada di ruang manajernya. Dia tidak ingin dikeluarkan hanya karena kesalahan bodohnya karena Henry, pria itu pintar sekali. Bisa-bisanya Henry kabur setelah membuatnya terkena masalah. Haemi menghela nafasnya berulang kali karena takut dan gelisah, karena memang bertemu manajernya sama saja kau bertemu dengan singa lapar. Haemi menelan ludahnya memperhatikan sang manajer yang masih menelfon dan matanya membulat ketika manajernya tersebut menutup sambungan telfonnya dan menatap Haemi tajam.

 

 

“Kau ditunggu sajangnim di ruangannya.” Ucapnya sinis. Haemi mengangguk takut dan segera berjalan cepat menuju ruang pimpinan barunya.

 

 

Tiba di depan pintu masuk. Haemi terlihat ragu untuk membuka pintu tersebut, dia mondar-mandir di depan pintu beberapa saat setelah itu memberanikan dirinya memasuki ruangan pimpinan barunya. Haemi membuka pintu itu perlahan dan melirik sebentar pimpinan baru yang terlihat sibuk dengan beberapa map di atas mejanya. Dia berniat keluar tapi suara itu menghentikan aksi mundurnya.

 

 

“Masuk!” Ucapnya tajam. Haemi tak pernah melihat raut seperti itu dari pria di hadapannya sebelumnya, kenapa bisa lebih menakutkan dari manajernya.

 

 

Haemi berjalan perlahan dan menghampiri pimpinan barunya itu dengan wajah menunduk. Sekalipun seseorang yang berada di hadapannya adalah pria yang di kenalnya tapi jika dalam pekerjaan dia harus bersikap propesional, Haemi wanita yang menempatkan semuanya pada tempat yang tepat.

 

 

“Apa yang kau lakukan tadi?” Haemi mengangkat wajahnya.

 

 

“A –aku. Maafkan aku Sajangnim.” Gumam Haemi menyesal dengan perbuatannya.

 

 

“Kenapa kau tidak membalas pesanku Hae –yaa?” Kali ini nada bicara pria itu berubah. Haemi mengerjabkan matanya berulang kali. Dia tidak marah karena kekacauan yang dibuat Haemi “Jika aku tahu kau bekerja disini aku akan berangkat bersamamu agar bisa bertemu Seo Yoon.” Mendadak kesadaran Haemi kembali. Dia sedikit menggigit bibir bawahnya.

 

 

Dia ingin bertemu Seo Yoon Hae –yaa, jadi sadarlah!

 

 

“Aku tidak memiliki saldo Kyuhyun –aah. Maafkan aku.” Kyuhyun menghela nafas dan bangkit dari duduknya menghampiri Haemi yang terlihat kebingugan dengan sikap Kyuhyun.

 

 

“Kemarikan ponselmu! Biar kulihat nomor telfon wanita itu.”

 

 

“Anniya.” Reflex Haemi menghindar “Aku tidak bisa memberikanya padamu Hyun. Seo Yoon berpesan padaku agar –”

 

 

“Baiklah masalahmu ku perpanjang. Jangan sok akrab padaku ketika di kantor! Aku ini atasanmu disini.” Ucap Kyuhyun dengan nada serius. Haemi membulatkan matanya tak percaya “Aku rasa hari ini aku akan memberi tahu manajer Jang agar memberi surat –”

 

 

“Baiklah, baiklah akan kuberitahu berapa nomor ponsel Seo Yoon. Kumohon Kyuhyun –aah jangan pecat aku.” Kyuhyun tersenyum dalam hati. Haemi memang tak pernah berubah dari dulu. Wanita itu masih teman polosnya.

 

 

 

 

 

 

***

Haemi kembali ke ruang kerjanya dengan ekspresi kesal. Matanya menjelajah ruang kerjanya dan mencari keberadaan seseorang. Rasanya ia ingin sekali memakan seorang manusia menyebalkan pagi ini tapi kenapa pria itu menghilang. Haemi mendesah sebal melihat mejanya kembali bertaburan kertas origami.

 

 

“Apa yang dia lakukan padamu?” Pria itu bertanya dengan wajah polosnya tanpa memperhatikan wajah Haemi yang terlihat memerah karena kesal.

 

 

“Henry –yaa. Kenapa kau seperti ini padaku?” Haemi mengeraskan rahangnya.

 

 

“Karena kau –” Henry menggantungkan kalimatnya dan mendekatkan tubuhnya pada Haemi lalu berbisik “Kau seperti nenekku.” Haemi menatap tak percaya Henry yang berujar dengan nada santai, pria itu seolah tidak peduli dengan raut wajah Haemi, bagaimana bisa ia di samakan dengan nenek pria itu. Henry menjauhkan tubuhnya dan berbalik menuju tempat duduknya tanpa menghiraukan reaksi Haemi.

 

 

Haemi memperhatikan Henry dengan senyum sinis “Bisa-bisanya dia menyamakanku dengan neneknya.”

 

 

“Sudahlah Hae. Dia memang menyebalkan, jangan sampai manjaer jang memanggilmu kembali.” Gumam salah seorang teman kerja Haemi. Wanita itu hanya menghela nafas dan mengangguk.

 

 

Haemi menggeser kursinya dan menaruh bokongnya dikursi tersebut. Menyalakan komputer di hadapannya lalu mengerjakan pekerjaannya seperti biasa. Pagi ini ia dikejutkan dengan kehadiran Kyuhyun di kantornya sebagai Pimpinan barunya dan entah kenapa hal tersebut membuatnya khawatir terhadap dirinya sendiri.

 

 

 

Haemi membawa tumpukan buku yang di perintahkan gurunya untuk diletakan di dalam perpustakaan. Dia sedikit kesulitan membawa buku tersebut karena memang jumlahnya terbilang banyak dan membuat wajahnya sedikit tertutupi. Beberapa siswa yang melihatnya hanya tersenyum dengan ekspresi mengejek. Tak ada yang berniat membantu gadis itu hingga akhirnya seseorang dengan tiba-tiba berada dihadapannya.

 

 

“Hae –yaa. Kenapa tak menungguku dulu untuk membawa buku-buku ini. kemarikan biar kubawa!”

 

 

“Hyun. Biar aku saja yang membawanya.” Kyuhyun tak mendengar penolakan dari Haemi. laki-laki itu tetap mengambil semua buku yang berada dalam tangan gadis itu dan berjalan mendahului Haemi.

 

 

“Ayoo, antarkan aku ke perpustakaan Hae!” Titah Kyuhyun berhenti dan membalikan tubuhnya melihat. Haemi hanya tersenyum dan menghela nafas “Jika kau butuh bantuan seseorang kau harus memanggilku, kau mengerti?” Haemi mengangguk

 

 

 

 

 

 

 

***

Kyuhyun tersenyum mengembang melihat seseorang di hadapannya memakan makanannya dengan lahap. Kemarin ia lupa menanyakan kabar wanita di hadapannya karena seseorang telah mengalihkan seluruh perhatiannya dan entah kenapa sekarang ia bahagia sekali menatap Haemi tengah berada di depannya dengan wajah polos seperti delapan tahun yang lalu ketika mereka masih sekolah menengah dulu.

 

 

Haemi hanya melirik Kyuhyun namun tetap mengunyah makanannya dengan bersemangat. Sebenarnya ia sangat gugup dipandang seperti itu oleh Kyuhyun jadi dia memutuskan untuk sibuk memakan makananan di hadapannya dengan wajah menunduk agar wajah merahnya tak terlihat oleh pria di hadapannya.

 

 

“Apakabarmu Hae?” Degg. Haemi menghentikan kunyahannya dan menelan makanannya tersebut . Dia mengangkat wajahnya menatap Kyuhyun yang tengah tersenyum padanya “Aku rasa aku sangat terlambat menanyakan hal ini. Mianhe.” Gumam Kyuhyun merasa bersalah.

 

 

“Anni. Kau tidak seharusnya meminta maaf.”

 

 

“Aku memang seharusnya meminta maaf karena gadis itu, aku bahkan melupakan adanya dirimu.” Haemi menunduk dan tersenyum.

 

 

Seo Yoon memang membuatmu melupakan segalanya Hyun

 

 

“Sepertinya dia selalu membuat duniamu teralihkan.” Ucap Haemi tersenyum. Kyuhyun hanya menunduk dengan wajah malu.

 

 

 

“Dia sangat mempengaruhiku Hae –yaa. hanya dengan surat-suratnya saja aku bisa begitu bersemangat.” Gumam Kyuhyun tersenyum mengingat email yang dikirim Seo Yoon untuknya, Haemi hanya tersenyum tipis melihat Kyuhyun.“Apa dia sudah memiliki kekasih ?” Haemi terlihat berfikir sejenak dan menatap Kyuhyun.

 

 

“Sepertinya belum –” Kyuhyun tersenyum mengembang. “Dia terlalu sibuk dengan karirnya.”

 

 

“Mungkin saja dia menunggu kedatangan seseorang.” Celetuk Kyuhyun sambil mengaduk jus yang dipesannya. Haemi hanya diam memperhatikan Kyuhyun.

 

 

Haemi tahu jika Choi Seo Yoon pernah mengatakan sesuatu sebelum keberangkatan Kyuhyun. Pria itu menceritakan hal tersebut pada Haemi dengan wajah berbinar, dia sangat bersemangat pergi ke Inggris untuk meraih cita-citanya dan menjadi pria sukses seperti sekarang agar bisa mendapatkan hati Seo Yoon.

 

 

“Kau dan Seo Yoon tinggal bersama?” Haemi mengangguk “Aku tahu kau dan dia bersahabat tapi bagaimana bisa?” Tanya Kyuhyun penasaran.

 

 

Haemi melap mulutnya dengan tissue dan menatap Kyuhyun “Itu rumah Seo Yoon aku hanya menumpang. Ayah dan ibunya bahkan kakaknya memintaku tinggal bersama Seo Yoon untuk menjaga wanita itu.” Kyuhyun mengkerutkan keningnya “Kedua orang tuanya tidak terlalu setuju dengan pilihannya menjadi model. Seo Yoon sempat putus kuliah karena pilihannya di tentang tapi kedua orang tuanya tak menginginkan hal tersebut, akhirnya mereka mengijinkan Seo Yoon melakukan apapun yang wanita itu inginkan. Dia memaksaku tinggal bersamanya agar keinginannya bisa terealisasi. Sejauh ini aku terlibat banyak dalam hidupnya.”

 

 

Kyuhyun tersenyum mendengar pernyataan Haemi “Kau sungguh baik sekali Hae –yaa .” Haemi hanya tersenyum mendengar nada kagum dari Kyuhyun.

 

 

“Keluarganya selalu membantu keluargaku Hyun. Aku ingin berhutang budi pada keluarganya tapi aku yakin mereka tidak akan menerima pemberian dariku. Jadi ini yang bisa ku lakukan.” Gumam Haemi.

 

 

“Aku sepertinya melewatkan banyak sekali hal tentangnya dan dirimu Hae.” Kyuhyun merasa sedikit menyesal. Haemi hanya terseyum mendengar ucapan Kyuhyun.

 

 

Keluarga Choi memang selalu membantu keluarga Haemi yang terbilang sederhana saat itu hingga menjadi sukses seperti sekarang. Ayah Seo Yoon sudah menganggap Haemi seperti putrinya sendiri karena persahabatan Ayah Seo Yoon dan Ayah Haemi. Jadi tidak heran jika Haemi merasa sangat berhutang budi pada keluarga Seo Yoon.

 

 

“Hyun.” Kyuhyun mengerutkan keningnya “ Lain kali tak usah mengajakku makan siang diluar! Aku takut ada karyawan lain melihat kita.” Kyuhyun terkekeh mendengar nada memohon dari Haemi.

 

 

Kyuhyun memaksa Haemi untuk makan siang bersamanya, Haemi sempat menolak namun Kyuhyun lagi-lagi mengancamnya dengan hal yang sama. Mau tidak mau akhirnya Haemi mengiyakan ajakan Kyuhyun dengan mengendap-ngendap keluar kantor. Dia tidak mau semua orang berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

 

 

“Aku sebenarnya hanya ingin meminta maaf padamu.” Haemi menatap Kyuhyun. “Tadi aku sedikit membentakmu dan memaksamu.” Gumam Kyuhyun lagi dengan wajah bersalah.

 

 

 

Haemi hanya tersenyum “Aku baik-baik saja. Seorang atasan memang harus bersikap tegas pada karyawannya Hyun. Aku juga tidak menyangka kau ini pimpinanku.”

 

 

“Kau memang tidak berubah dari dulu.”

 

 

Setidaknya kau masih mengingat sikapku dahulu

 

 

Haemi tersenyum kembali. “Bersikaplah seperti seorang pimpinan padaku Hyun! Jangan sungkan untuk memarahiku jika aku salah dalam bekerja. Aku sangat tidak keberatan.”

 

 

“Baiklah, akan kulakukan untukmu. Mari kita bersikap professional.” Gumam Kyuhyun tersenyum “Tapi kau harus membantuku mendekati Seo Yoon.” Haemi mengangguk.

 

 

Tbc….

 

 

 

Pernah ngalamin friendzone?

Pernahkah ada di posisi seperti ini?

bagaimana rasanya?

 

Aku juga engga ngerti bisa bikin cerita yang begini lagi sepertinya efek kebanyakan nonton drakor jadi baper hihi, jika kurang mengena di hati kalian mohon maaf yaah. Aku berharap ada jejak kalian untuk menjadi alasan aku melanjutkan cerita ini. Gumawo.

 

 

 

 

108 pemikiran pada “It’s Me

  1. Kalau aku harus sd di posisi hyemi rasanya gak sanggup, apa lagi harus mendekatkan keduanya, tapi apakah kedua nya perduli dengan perasaan hyemi

    Hai, aku reader baru disini, izin bca karya2 mu yah

    Suka

  2. hampir ngalamin…cuma nyerempet2 si,,,rasa.a kaya lg naik gunung,pas ditengah2 mulai ga nyaman pingin trun tpi jauh nyelesain smpe puncak tp btuh extra pengorbanan *eah (abgaikan aj ya)
    feel.a udh ngena,kretek2.a jga ngena baper.a apalagi…
    keep fighting…

    Suka

  3. Anyeong ^^
    Aq readers baruu.
    Baru baca FFmu ini.

    Lg bayanginn, gmn jd ny ny kita klo ada diposisi haemi?
    Mnutupi diri ny sndri spy prasaan ny g smpe ktauan kyu?
    Sakiit, pasti sakiit bgt.

    Kyu jg g peka bgt yaa jd cowo.
    G bs baca apa gmm mimik muka haemi ke dy?
    Dan seo yoon, keliatan agak tengil angkuh gmnnn gt yaa.
    Hihi

    Penasarannn.
    Mau baca lanjut ahhh 🙂

    Suka

  4. Hai kak aku reader baru. Salam kenal. Izin baca yah.

    Buat part satu ini udah bikin air mataku meleleh apalagi part2 selanjutnya.
    Aku tahu hati haemi pasti sakit. Karena aku juga pernah ngerasain seperti itu. Mencintai orang yg belum tentuk mencintai kita.

    Suka

  5. Apakah seleruhan cerita nanti akan sama dgn film india,,,,tp memang cerita kya bagus bgt diangkat dgn cast yg beda,,,,#semangatthor ^^

    Suka

  6. Awal ceritanya mirip film india yg diperankan oleh khritik rushan, tapi pas ujung2 gak mirip. Aku kira kk suka film bollywood. Makanya terinspirasi dr situ.

    Jadi haemi memang gak enak, dia yg suka, yg ngirimi email ke kyu, tapi yg dapat manisnya si seo yoon, sedangkan haemi dapat yg pahitnya. Mudah2an aja cerita ini gak kayak film india, nyesekkk banget.

    Suka

  7. hai thor, salam kenal ya

    pas baca ff ini ngingetin ama film india
    tapi aku lupa judulnya
    yang pasti mirip kug
    hehe
    apalagi pas kirim2an email pake nama temennya

    ah, kalo hubungan macam friendzone agak susah ya
    karna pasti salah satu ada yang senasib sama Haemi

    Suka

  8. Annyeong aku readers baru
    Izin baca thor
    Aku suka ceritanya
    Agak mirip sama film india kesukaan aku, tpi lebih suka ini kayanya krena kyuhyun namja nya
    Kasihan sekali haemi
    Semoga kau dapat kebahagianmu

    Suka

  9. Sedikit mirip film india kisahnya,tapi Aku tetap suka .ini kyuhyun benar2 ga peka yah sma hyemi mungkin karna dimata dia itu hanya ada seo yoon.

    Suka

  10. friendzone bikin baper doang authornim..hihi
    btw..anyyeong, salam kenal author..
    kenalin gue endah 94L..
    maaf bau komen di ff ini, sblmnya udh baca ff kamu yg please love him..tp cuma dilike engga di komen..he maaf yaa 😦
    …jadi, salam kenak yaa ^^

    Suka

  11. selamat malam kak, ini adalah ff pertama yg saya baca dan saya komen diblog ini. Aku baru nemu blog ini dan coba baca ff nya ternyata emang keren dan bagus sih. Salam kenal ya kak, ijin baca karya yang lainnya . Terima kasih ^^

    Suka

  12. Aq prnh bca ff ini cma lupa, dn aq juga ga tau udh komen ap blom. Hehe ✌

    Ksian kli klo jadi haemi, dia hnya bsa mncintai dlm diam. 😥

    Suka

  13. Memang tidak ada persahabatan antara wanita dan pria…
    Tadaaaa..
    Ini nih…
    Hehhehehe….

    Semangat thor…
    Walaupun mirip sama salah satu film india yg pernah aku tonton tapi rasanya beda karena lebih nunjukin budaya koreanya..
    👍👍👍

    Suka

  14. Anyeong eonni , salam kenal aku reader baru d’sini 🙂
    Feel nya dapet banget , kasihan Haemi selain polos di juga tegar

    Suka

  15. Kok nyeseek yaa:”
    Kasiaan sama haemiㅜㅜ
    Btw kaak kalo bisa ntr manggil nyaa jgn hyun dong enakan ‘kyu’ gtuu😁

    Suka

  16. Menyimpan perasaan suka memang menyakitkan… Apalagi kita harus membantu menyatukan orang tesebut dengan sahabat yg ternyata disukainya…. Wah pasti bakal nangis Bombay DECH baca lanjutannya

    Suka

  17. anyeong…. salam kenal. saya reader baru disini. . . baru nemu blog ini juga lewat rekomendasi. . awal mulanya cerita ini mirip film india . tapi pas di tengah2 mulai berbeda. … saya suka pengambilan ide seperti ini. . tulisannua juga rapi. saya tidak mememukan typo dari atas sampai selesai. semangat!!!!!

    Suka

Tinggalkan komentar