My Fault (Chapter 9)

asian-cute-liberdade-pastels-ulzzang-favim-com-113066_large

Author        :Rachelliu

Title            :My Fault (Chapter 9)

Cast            :Cho Kyuhyun, Lee Haemi.

 

 

Mana nih suaranya yang minta lanjutin fiksi ini ???

Aku sempetin buat chapter 9 untuk kalian. Niatnya sih semalem yah pas aku ulang tahun ( cieee tambah tua hehe). Tapi engga bisa, jadi aku ganti yah traktirannya malam ini, oke.

Happy Reading and sorry typo

 

Sulit untuk menolak perlakuan baik Kyuhyun padanya meskipun dia bertekad akan melupakan lelaki itu. Dia hanya perempuan biasa yang memiliki hati lunak seperti manusia pada umumnya. Oh ayolah, batu keras saja jika ditetesi air akan berlubang apalagi hatinya.

 

“Aku turun di sini saja oppa.” Gumam Haemi memperhatikan jalanan setapak yang menuju tempat kerja barunya tersebut.

 

Kyuhyun menghentikan mobilnya, mata pria itu sedikit memicing memperhatikan keadaan di luar mobil. Dia menoleh pada Haemi yang telah siap membuka pintu mobilnya. Sebelum Haemi sukses membuka pintu mobil tersebut, tangan Kyuhyun terulur menahan lengan wanita itu hingga Haemi terkesiap dan menoleh pada Kyuhyun.

 

“Tempat kerjamu masih sangat jauh Hae –yaa.” Kyuhyun memang belum mengetahui jika Haemi pindah kerja.

 

“Tidak apa-apa oppa. Aku ingin bertemu temanku –” Kyuhyun menaikan satu alisnya dengan raut wajah penuh selidik “Dia seorang perempuan. Kami sudah berjanji akan bertemu di sini. Dia teman kerjaku.” Gumam Haemi tersenyum canggung. Dia juga tidak mengerti mengapa dirinya harus menjelaskan dengan detail siapa yang akan ditemuinya pada Kyuhyun.

 

“Aku akan menunggu sampai temanmu sampai.”

 

“Anni.” Haemi mengangkat tangannya tidak setuju “Bukankah tadi rumah sakit meneleponmu jika ada pasien kecelakaan yang harus segera dioperasi.” Dia ingat pembicaraan Kyuhyun ditelepon dengan seseorang sebelum mereka pamit pada Ibu dan Ayah pria itu.

 

Kyuhyun terlihat menghela nafasnya lalu melirik Haemi yang tersenyum tak enak hati padanya. “Baiklah jaga dirimu baik-baik.” Haemi hanya mengangguk sambil menyematkan senyumnya.

 

“Aku pergi oppa. Tapi sebelumnya bisakah kau melepas genggaman tanganmu.” Ucap Haemi melirik lengannya begitupun Kyuhyun. Mereka saling mentap sejenak sebelum akhirnya Kyuhyun melepas lengan Haemi “Terima kasih tumpangannya.” Ucap Haemi, kemudian segera turun dari mobil Kyuhyun.

 

Setelah menutup pintu mobil dia melambaikan tangannya pada Kyuhyun sampai pria itu benar-benar telah pergi dan menghilang dari pandangan Haemi. Dia segera berjalan menuju taman, di mana dirinya dan Seo Yoon akan bertemu. Haemi ingin secepatnya pindah dari rumah Kyuhyun sebelum bercerai dengan suaminya itu. Dia sadar, perasaannya tak akan sanggup jika harus berpisah bila Kyuhyun terlalu baik padanya. Mata Haemi membulat melihat seseorang yang dikenalnya berada tak jauh dari dirinya sekarang.

 

“Eonni.” Gumam Haemi pelan sambil tersenyum memperhatikan wanita cantik yang tengah duduk di kursi taman dengan setelan kerja “Sedang apa dia di sini ?” Haemi melangkahkan kakinya mendekati wanita itu.

 

Wanita tersebut menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Haemi mengerutkan dahinya menyadari hal tersebut, dia yakin wanita itu tengah banyak masalah. Haemi menduduki dirinya tepat di samping wanita itu hingga dia menoleh dengan wajah datar. Haemi tersenyum, tidak dengan seseorang di hadapannya. Dia terlihat begitu sedih dan sepertinya habis menangis karena sangat jelas terlihat matanya sedikit membengkak.

 

“Eonni, kau tidak bekerja ?” Tanya Haemi hati-hati. Wanita itu masih diam dengan mata menatap Haemi. “A –ada apa eonni. Katakan padaku ?” Bukan jawaban yang didapat Haemi melainkan sebuah senyuman. Lebih tepatnya senyum sinis wanita itu.

 

“Pergi dari hadapanku.” Degg, Haemi menegang mendengar ucapan penuh benci wanita itu padanya.

 

Tak pernah sekalipun wanita itu berkata dengan nada dingin dan penuh benci padanya sekalipun ketika dirinya tersudut dan dijahili oleh Haemi. Hyeri selalu bersikap bijak dan dewasa, dia sangat menyayangi Haemi.

 

“Eonni.” Haemi masih belum mempercayai sikap dan ucapan Hyeri tersebut.

 

“Aku bukan eonnimu.” Kali ini suara dingin itu membuat mata Haemi memanas.

 

“A –apa salahku ?” Tanya Haemi dengan suara begitu pelan.

 

Hyeri terlihat menyematkan senyum sinisnya lagi, memperlihatkan dengan jelas raut tidak sukanya terhadap Haemi. Dia tidak menjawab pertanyaan Haemi hanya menatap Haemi dengan pandangan benci kemudian matanya turun pada perut Haemi lalu menatap Haemi kembali. Hyeri masih bungkam, dia tidak berniat menjawab pertanyaan Haemi yang menurutnya telah perempuan itu ketahui. Iya, Haemi seharusnya tahu apa kesalahan yang wanita itu perbuat. Hyeri mengalihkan pandangannya lalu berniat meninggalkan Haemi namun tangan Haemi meraih lengannya.

 

Mianhe.” Ucap Haemi menahan lengan Hyeri. “Eonni maafkan aku.” Gumamnya lagi hingga Hyeri menoleh padanya.

 

Hyeri tersenyum sinis kembali kemudian menepis lengan Haemi “Jika kau tidak ingin pergi dari hadapanku. Aku yang akan pergi.” Haemi meremas jemarinya sambil menatap sendu Hyeri.

 

“Aku yang akan pergi.” Kalimat tersebut memiliki makna tersendiri untuk dirinya maupun Hyeri “Aku yang akan pergi dari kehidupan kalian. Mianhe.” Jelas Haemi lalu tersenyum tipis pada kakaknya tersebut. “Berbahagialah.” Gumam Haemi lalu segera bangkit dari sisi Hyeri dan pergi meninggalkan Hyeri sendiri.

 

Dia yang harus pergi. Dirinyalah penyebab semua masalah ini muncul, dia perebut kebahagiaan orang lain. Haemi menyadari hal tersebut, dia sungguh merasa bersalah pada kakaknya. Hyeri pantas membencinya dan marah padanya, hanya saja wanita itu sangat pintar menutupinya.

.

.

.

.

.

Kyuhyun memperhatikan layar ponselnya dengan serius, dia menggeser layar ponselnya tersebut lalu mencari nomor seseorang yang ingin dihubunginya. Setelah mendapatkan nomor tersebut, dia hanya memandangi nomor itu tanpa menekan tombol hijau di sana. Kyuhyun ragu akan menghubunginya, tapi dia sangat mencemaskan wanita itu.

 

“Kyu. Kau tidak makan siang ?” Suara Jin Woo sedikit mengagetkannya, Pria itu muncul di balik pintu ruangannya yang setengah terbuka.

 

“Kau mengagetkanku.” Desah Kyuhyun.

 

“Benarkah ?” Jin Woo masuk ke ruangan Kyuhyun dan menutup pintu. Dia duduk di hadapan Kyuhyun lalu memperhatikan laki-laki itu “Jangan katakan kau sedang menonton video mesum.” Tebak Jin Woo memicingkan matanya curiga. Kyuhyun berdecak sebal mendengar tuduhan sahabatnya tersebut.

 

“Apa aku terlihat seperti maniak ?” Jin Woo mengangguk setuju “Yakk.” Protes Kyuhyun hingga pria itu terkekeh.

 

“Jika tidak menonton itu, mengapa wajahmu begitu serius melihat layar ponselmu itu Cho.” Seorang pria menatap ponselnya dengan serius, apalagi yang dilakukannya selain menonoton hal tersebut.

 

“Apa hanya hal tersebut yang ada di pikiranmu.” Kyuhyun tersenyum sinis.

 

“Sepertinya memang begitu. Aku kesepian akhir-akhir ini karena tidak memiliki teman kencan. Rasanya ingin sekali mencumbu seseorang .” Kyuhyun melebarkan matanya. Bulu kuduknya merinding mendengar keluh kesah sahabatnya yang terdengar mengerikan itu.

 

“Kau membuat atmosper di ruanganku menjadi mengerikan Jin Woo –yaa.” Ucap Kyuhyun segera bangkit dari kursi kerjanya “Ayo kita keluar.”

 

“Yakk. Aku belum selesai. Kau harus –”

 

ANNI. Aku ingin makan.” Teriak Kyuhyun menjauh dari Jin Woo dan segera berjalan keluar. “Dia seperti dokter cabul.” Gerutu Kyuhyun pelan sambil berjalan meninggalkan Jin Woo di belakangnya.

 

Jin Woo hanya tertawa puas melihat Kyuhyun jalan dengan cepat meninggalkannya. Sepertinya pria itu sangat ketakutan dengan tingkahnya. Setidaknya hubungan pertemanan mereka tidak terlalu serius dan monoton.

.

.

.

Meskipun air matanya telah terhapus tapi jejak dan sembabnya masih terlihat begitu jelas. Siapapun yang melihat wajah dan matanya pasti tahu jika Haemi habis menangis begitupun wanita yang berada di hadapannya. Dia sedari tadi mengerutkan dahinya dan memasang wajah penasaran.

 

“Sungguh kau tidak apa-apa ?” Haemi menoleh pada Seo Yoon lalu mengangguk pelan dan mengulum senyum kecil.

 

Ini kesekian kalinya Seo Yoon bertanya hal tersebut pada Haemi meskipun jawabannya tetap sama. Dia sungguh terkejut ketika melihat keadaan Haemi tadi di taman. Mereka memang janji bertemu di sana dan berniat membicarakan tentang kepindahan Haemi. namun ketika bertemu Haemi, langsung meminta ditunjukan tempat tinggal Seo Yoon.

 

“Kau sudah bilang pada saudaramu jika besok kau akan pindah ?” Haemi diam sejenak kemudian kepalanya menggeleng pelan “Jangan katakan kau pindah karena saudaramu itu sangat kejam. Dia yang menyebabkanmu menangis seperti ini.” Tuduh Seo Yoon.

 

“Anni.”

 

“Kau bilang padaku akan pindah seminggu lagi. Kenapa kau minta besok dan–”

 

“Jika eonni keberatan aku akan mencari tempat lain.” Potong Haemi sambil menundukkan wajahnya. Seo Yoon menghela nafasnya.

 

“Kau ini sensitive sekali. Aku hanya bertanya.”

 

Mianhe.”

 

“Aku sangat mengkhawatirkanmu Hae. Meskipun kau bukan saudaraku entah kenapa aku sangat menyayangimu seperti adikku.” Haemi mengangkat wajahnya lalu melihat pada Seo Yoon. Matanya kembali berkaca mendengar ucapan Seo Yoon. Dia langsung memeluk Seo Yoon dan menangis sesegukan di bahu wanita itu.

 

Dia sadar dia sudah tidak memiliki siapapun sekarang. Orang tuanya telah meninggal, kakak serta suaminya tidak menginginkannya ditambah dirinya tidak memiliki tempat tinggal dan sebentar lagi tidak memiliki pekerjaan. Sempurna sudah hidupnya saat ini.

 

“Terima kasih eonni.” Gumam Haemi sambil terisak. Seo Yoon mengelus bahu Haemi pelan.

 

“Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita Hae.” Haemi melepas pelukannya lalu memandang Seo Yoon. Dia mengusap pipinya sambil memaksakan senyumnya. “Bawa semua barangmu besok. Pintu rumahku terbuka untukmu.” Haemi mengangguk sambil tersenyum haru.

 

“Kau baik sekali.” Dia kembali terisak.

 

“Berhentilah menangis.” Seo Yoon menghapus jejak air mata di pipi Haemi. “Kau jelek sekali jika menangis.” Haemi tersenyum.

 

“Baiklah aku tersenyum sekarang.”

 

Tuhan tidak akan memberi ujian melampaui batas kemampuan umatnya bukan. Haemi sangat bersyukur Tuhan masih mengirimi teman baik untuknya di saat semua tak menginginkannya. Bahkan sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ibu.

 

“Kemarin aku mendengar suara pria ditelepon. Siapa dia ?” Tanya Seo Yoon penasaran.

 

“Ahh –itu. Teman kerja.”

 

“Kau sudah bekerja lagi ?”

 

“Besok aku akan mengundurkan diri.” Jawab Haemi sambil menghembuskan nafasnya.

 

“Kenapa? Bosnya galak? Atau temanmu kurang ajar?” Haemi menggeleng.

 

“Aku tidak nyaman.” Dia memang tidak nyaman bekerja di sana ditambah Kyuhyun juga tidak menginginkan dirinya bekerja bersama Siwon. Haemi juga tidak mengerti mengapa Kyuhyun tidak mengijinkan dia bekerja dengan Siwon. Tidak mungkinkan pria itu cemburu, Haemi tersenyum tipis memikirkan hal mustahil itu.

 

“Kenapa tersenyum ?” Haemi tersadar dan melirik Seo Yoon, dia tersenyum canggung dan menggeleng.

 

“Eonni bisa membantuku mencari pekerjaan ?” Dia butuh pekerjaan, tidak mungkinkan dia merepotkan Seo Yoon terus.

 

“Aku akan mencarikannya untukmu.”

 

Gomawo.” Ucap Haemi tersenyum.

 

Dia tidak akan melupakan jasa Seo Yoon padanya. Wanita itu seperti malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Tuhan untuknya. Keberuntungan masih memihak padanya, dia memiliki tempat tinggal meskipun sementara. Dia akan bekerja keras untuk persalinannya nanti. Haemi menarik sudut bibirnya simetris mengingat kehamilannya. Seo Yoon, akankah masih menerimanya jika mengetahui dirinya mengandung.

 

“Ada apa ?”

 

Anni.” Jawab Haemi mencoba memaksakan senyumnya. Dia akan menceritakan semuanya pada Seo Yoon “Eonni.” Seo Yoon mengerutkan dahinya “Ada yang ingin kubicarakan tapi tidak untuk saat ini.”

 

“Kenapa ?”

 

“Aku harus bekerja dan kau juga.” Seo Yoon mengangguk. Dia meminta ijin pada manajer Song akan datang terlambat beralasan jika dirinya memiliki urusan keluarga yang penting padahal dia menemui Haemi.

 

“Besok kau harus ceritakan semuanya padaku.” Haemi mengangguk ragu. “Kajja. Kita pergi bekerja.” Gumam Seo Yoon bangkit dari lantai yang di dudukinya. Tapi tangan Haemi menahan pergelangan tangannya. “Kenapa ?”

 

“Aku mohon jangan katakan pada siapapun jika ada yang bertanya tentang keberadaanku.” Seo Yoon melebarkan matanya “Eonni.” Dia mengangguk pelan.

 

Haemi sudah berjanji akan pergi dari kehidupan mereka. Dia ingin menunggu proses perceraiannya, tapi melihat tatapan benci Hyeri padanya seperti tadi membuat rasa bersalah itu begitu membebaninya. Setiap orang memiliki batas kesabaran begitupun dengan Hyeri. Wanita itu pasti sudah sangat lelah menunggu, dan dengan teganya Haemi masih berharap pada Kyuhyun.

.

.

.

.

.

Kyuhyun mengerutan dahinya melihat makanan yang telah tersaji di meja makan. Dia pulang tepat waktu karena ingin memastikan keberadaan Haemi. Wanita itu sepertinya memang telah pulang karena masakannya telah terhidang, namun yang menjadi pertanyaan mengapa Haemi tak berada di sana. Biasanya wanita itu akan menunggu Kyuhyun dan menyambutnya dengan senyuman.

 

“Apa terjadi sesuatu padanya ?” Wajah Kyuhyun memucat memabayangkan sesuatu terjadi pada Haemi. Dia segera berjalan menuju kamar Haemi dan mengetuknya. Kyuhyun menghela nafas lega melihat Haemi ketika pintu terbuka.

 

“Ada yang perlu kubantu oppa ?”

 

“Kau sedang apa ?” Ada yang lebih pentingkah daripada menyambutnya pulang dan makan bersamanya.

 

“Aku –aku beristirahat.” Jawab Haemi sambil tersenyum canggung.

 

“Kau sudah makan ?”

 

“Sudah.” Kyuhyun mendesah dengan wajah tidak suka “Aku tadi makan ketika memasak. Perutku lapar sekali.” Jelas Haemi seolah memberi pengertian pada Kyuhyun.

 

Kyuhyun menganggukkan kepalanya, orang hamil memang tidak bisa diprediksi bukan rasa laparnya. Dan dia memahami hal tersebut, Kyuhyun hanya kesal jika Haemi makan di luar bersama orang lain tanpa meminta ijin padanya.

 

“Bisa temani oppa makan malam ?” Haemi melebarkan matanya mendengar permintaan Kyuhyun. Dulu pria itu bahkan enggan duduk satu meja dengannya apalagi makan bersama. Dan saat ini, Kyuhyun meminta dirinya melakukan hal tersebut.

 

“Mianhe. Aku sungguh ingin beristirahat.” Jawab Haemi pelan sambil menundukkan wajahnya.

 

Haemi tak pernah menolak permintaannya, wanita itu akan sangat senang jika dimintai sesuatu olehnya. Kyuhyun mengerti kondisi tubuh Haemi tapi rasanya ada yang berbeda dari sikap Haemi saat ini.

 

“Jika begitu beristirahatlah.” Gumam Kyuhyun mengulas senyum hangatnya lalu mengelus surai cokelat Haemi. Wanita itu mendongakkan wajahnya dengan mata sedikit melebar menatap Kyuhyun namun tak lama kemudian bibirnya tersenyum dan mengangguk “Jika nanti malam kau lapar dan ingin makan sesuatu. Bangunkan oppa.” Haemi mengerjab sambil menelan salivanya mendengar ucapan Kyuhyun.

 

“Nde.” Gumamnya pelan sambil tersenyum ragu lalu menutup pintu kamarnya.

 

Kyuhyun menghela nafasnya ketika Haemi menutup pintu kamar, dia masih berdiri di depan pintu kamar wanita itu. Dia tidak rela melihat Haemi mengacuhkannya karena rasa lelah bekerja wanita itu, bukan dia tega hanya saja dia sungguh tidak ingin Haemi bekerja.

 

“Jika kau tidak bekerja mungkin dirimu akan menemaniku makan malam seperti dulu.” Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju meja makan.

 

Dia menyadari semua yang dilakukan Haemi karena perbuatannya, tapi bisakah kali ini Haemi menurut dengan ucapannya. Kyuhyun menatap semua makanan yang disajikan istrinya itu dengan datar. Haemi memang memiliki keahlian memasak, tapi jika tidak ditemani wanita itu entah kenapa rasa lezat makanannya sedikit berkurang. Dia juga tidak tahu sejak kapan dirinya begitu membutuhkan kehadiran wanita itu.

 

“Aku rasa sejak aku membuka diri padamu.” Ucap Kyuhyun seolah menjawab isi pertanyaan dalam hatinya.

 

Kehamilan Haemi mungkin sebuah petunjuk agar dirinya bisa menyadari semuanya. Dia sungguh menyesal berbuat jahat pada Haemi, bahan melukai wanita itu terus-menerus karena kesalahan yang bahkan tidak diketahui Haemi.

 

“Besok, aku akan menceritakan semuanya padamu.” Gumam Kyuhyun meyakinkan dirinya. Dia menduduki kursi di meja makan tersebut lalu tersenyum dan menikmati masakan Haemi.

 

Dia tidak ingin sikap Haemi seperti ini terus padanya, meskipun dia yakin Haemi akan sangat merasa bersalah. Tapi wanita itu akan mengenyampingkan pemikirannya itu jika menyangkut bayi dalam kandungannya. Kyuhyun tahu Haemi begitu menyayangi bayi dalam perutnya itu, wanita itu tak akan bisa menolak jika Kyuhyun mempertahankannya.

.

.

.

Haemi memegangi dadanya, merasakan jantungnya melompat-lompat. Hanya elusan lembut Kyuhyun di rambutnya mampu membuat dirinya seperti ini. Haemi menggeleng lalu melepas tangannya, dia melirik pintu yang telah ia tutup.

 

“Pabo –yaa. Dia hanya khawatir sebagai kakak iparmu Haemi. Sadarlah.” Ucap Haemi memukul kepalanya pelan.

 

Dia tidak boleh terbuai dan berharap atas perlakuan Kyuhyun padanya, meskipun sejenak saja ia ingin merasakan perlakuan lembut Kyuhyun tapi entah kenapa ingatan tentang masalah dan posisinya selalu terlintas di kepalanya.

 

“Aku hampir membereskan semua pakainku.” Haemi menghampiri baju-baju yang telah disediakannya di atas ranjang dengan tas besar di sampingnya.

 

Dia tidak berniat untuk kabur sebenarnya, tapi ia tidak kuat jika harus menunggu seminggu lagi. Bayang-bayang wajah hyeri dengan mata memerah penuh benci padanya selalu berada dalam pikiranya. Haemi tidak ingin lebih jauh lagi menyakiti Hyeri. Dia akan pergi besok pagi tanpa diketahui Kyuhyun, pria itu tidak boleh tahu jika dia pergi.

 

 

 

 

***

Kyuhyun mengerutkan dahinya melihat Haemi telah menyiapkan sarapan lebih awal. Wanita itu terlihat sudah rapi dan sepertinya siap untuk pergi. Kyuhyun menghampiri Haemi lalu menepuk pelan pundak Haemi hingga gadis itu terperanjat kaget dan menoleh padanya dengan mata melebar.

 

“Maaf membuatmu kaget.” Ucap Kyuhyun memperhatikan Haemi.

 

“Aku baik-baik saja oppa.” Dia memaksakan senyumnya.

 

“Ini masih terlalu pagi Haemi. Mengapa kau sudah siap-siap ?” Haemi diam sejenak dengan wajah gelisah “Haemi ?” Panggilan Kyuhyun membuat pandangannya kembali bertemu dengan mata Kyuhyun.

 

“Eum –aku bangun terlalu pagi tadi dan tidak bisa tidur lagi. jadi –”

 

“Kau mengerjakan pekerjaan rumah dan membuat sarapan ?” Tanya Kyuhyun dengan wajah tak suka “Ingatlah kau tengah mengandung.” Haemi mengerjab mendengar ucapan Kyuhyun.

 

Mianhe. Aku hanya melakukan sesuatu agar tidak bosan.”

 

“Kau ini. Ayo kita sarapan bersama.” Gumam Kyuhyun menarik lengan Haemi tapi wanita itu menepisnya.

 

Kyuhyun menoleh pada Haemi, wanita itu tengah menunduk sambil memegangi kedua lengannya. Dia memicingkan matanya menyadari sikap Haemi yang dia rasakan memang berbeda di mulai malam tadi.

 

“Aku sarapan nanti.”

 

“Wae ?

 

“Aku tidak berselera saat ini. Kau sarapan duluan saja.” Gumam Haemi lalu mengangkat wajahnya.

 

“Baik jika tidak berselera. Temani oppa.” Kepala Haemi menggeleng pelan.

 

Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung, Haemi menolaknya kembali. Wanita itu tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Haemi akan selalu menurut dan tersenyum dengan senang hati. Tapi pagi ini, wajah Haemi terlihat datar tanpa ekspresi ketika berhadapan dengan dirinya. Dan hebatnya lagi, Haemi tidak ingin makan bersamanya. Oh ayolah, bukankah dulu Kyuhyun yang sangat menginginkan hal seperti ini.

 

“Wae ?

 

“Aku ingin kembali ke kamar.” Gumam Haemi membalik tubuhnya tanpa meminta persetujuan Kyuhyun.

 

Mood orang hamil memang selalu berubah bukan, Kyuhyun mendesah menyadari sikap Haemi yang sepertinya sengaja menghindari dirinya. Dia meraih lengan Haemi sebelum kaki wanita itu berjalan. Haemi menoleh dan mengerutkan dahinya, dia melirik tangannya yang dicekal Kyuhyun.

 

“Kau kenapa ?” Tanya Kyuhyun to the point.

 

“Aku baik-baik saja.” Jawabnya sambil melepas pegangan Kyuhyun “Oppa bisa lepas tanganmu.” Kyuhyun tidak melepas lengan Haemi melainkan semakin erat mencengkramnya hingga Haemi mendongak dan mendapati tatapan tajam Kyuhyun.

 

“Katakan, ada apa?” Haemi menelan salivanya lalu menggeleng “Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku.”

 

Mengatakan semua rencana yang telah dipersiapkannya sama saja telah menghancurkan semuanya. Dia tidak akan mengucapkan semuanya pada Kyuhyun, dia yakin Kyuhyun akan menahannya dan memintanya agar tinggal bersama keduanya karena kondisi kehamilan Haemi. Dia tidak ingin lagi mereka mengasihani dirinya karena keadaannya saat ini, membayangkan kebahagiaan Kyuhyun dengan kakaknya saja hatinya masih tidak kuat. Meskipun hal itu adalah milik kakaknya.

 

“Tubuhku lemas oppa.”

 

“Lemas?” Kyuhyun melepas genggamannya di tangan Haemi
“ Oppa akan memeriksamu.” Ucap Kyuhyun begitu cemas.

 

“Aku hanya ingin berbaring saja.” Gumam Haemi melihat raut khawatir dari wajah Kyuhyun.

 

“Oppa sudah katakan agar kau berhenti bekerja.”

 

“Aku memang berniat berhenti hari ini.” Gumaman pelan Haemi masih terdengar di telinga Kyuhyun.

 

“Jinja ?” Haemi mengangguk. Senyum tipis tersemat di wajah rupawan Kyuhyun, rona kebahagiaan itu tampak jelas di wajahnya. “Kau memang seharusnya berhenti dari pekerjaanmu.” Haemi mengangguk kembali.

 

Aku memang harus berhenti merepotkan Siwon oppa. Aku akan mencari pekerjaan lain. Jawab Haemi dari dalam hatinya. Setelah pergi dari rumah Kyuhyun, dia sudah bertekad akan bekerja kembali. Memangnya siapa yang mau menafkahi dirinya dan anaknya jika kelak ia lahir. Haemi harus berjuang sendiri dimulai dari saat ini.
“Jika begitu bolehkah aku ke kamarku lagi.”

 

“Beristirahatlah kembali.” Gumam Kyuhyun mempersilahkan Haemi masuk ke kamarnya lagi.

 

Kyuhyun menyematkan senyumnya pada Haemi ketika wanita itu telah menutup pintu. Dia sangat mendukung keputusan Haemi berhenti dari pekerjaannya. Jika saja bukan karena Haemi mungkin dia akan memberi pelajaran pada Siwon karena memaksa istrinya tersebut untuk bekerja.

 

 

 

 

***

Siwon mengerutkan dahinya melihat sebuah surat telah berada di tangannya. Luhan memberikan surat tersebut tepat ketika dirinya tiba di café, orang kepercayaannya tersebut mengatakan jika surat itu berasal dari Haemi. Luhan juga mengatakan Haemi terlihat terburu-buru dengan membawa tas besar. Siwon menggelengkan kepalanya ketika sesuatu ganjil itu terlintas di pikirannya. Dia menghela nafasnya lalu membuka surat tersebut. Matanya membulat melihat perihal apa yang tertulis di sana. Dia dengan serius membaca kata demi kata surat itu sampai selesai.

 

“Dia benar-benar mengundurkan diri.” Gumam Siwon menaruh surat itu kembali.

 

Dia segera meraih ponselnya yang terdapat di meja kerjanya itu. Mencari nomor Haemi berniat menghubungi wanita itu, tapi ketika telah menemukannya dan menghubungkan pada Haemi. Ponsel wanita itu tidak aktif, terdengar suara operator di seberang sana yang menerima panggilannya.

 

“Aishh. Kemana dia.” Desah Siwon. Dia menekan kembali ponselnya dan menelepon “Luhan. Ke ruanganku.”

 

Tak butuh waktu lama, pria tinggi dengan wajah tampannya itu masuk ke ruangan Siwon. Dahinya berkerut bingung melihat atasannya itu, Siwon memang menampilkan dengan jelas raut cemasnya tersebut.

 

“Duduklah.” Luhan mengangguk dan menduduki kursi dihadapan Siwon “Kau mengatakan jika Lee Haemi tadi membawa tas besar ?” Dia mengangguk kembali “Apa dia bilang akan pergi ke mana ?”

 

“Aku tidak tahu Hyung.”

 

“Apa ada seseorang yang menunggunya di luar.”

 

“Anni. Dia hanya sendiri.” Siwon menghela nafasnya. “Sebenarnya apa yang terjadi dengannya. Dia hanya memintaku memberikan surat ini padamu.”

 

“Dia mengundurkan diri.” Mata Luhan membulat mendengar ucapan Siwon. “Dia sungguh tidak mengatakan apapun Luhan ?” Dia menggeleng.

 

“Dia hanya mengatakan akan pindah ke rumah kerabatnya.”

 

“Kerabat ?” Ulang Siwon, Luhan hanya mengangguk “Tidak memberitahumu di mana tempatnya ?”

 

“Tidak Hyung.”

 

Dia mengepalkan tangannya menyadari dugaannya tepat. Haemi sepertinya pergi karena tidak kuat dengan perbuatan Kyuhyun dan Hyeri, atau mungkin Lee Hyeri telah mengatakan sesuatu pada Haemi. Siwon memejamkan matanya mengingat dengan jelas wajah sedih bercampur marah Hyeri kemarin di rumahnya. Wanita itu masih berambisi untuk mempertahankan hubungannya dengan Kyuhyun.

 

“Aku sungguh tidak akan mengampuni kalian jika terjadi sesuatu padanya.” Gumam Siwon teramat pelan nyaris terdengar oleh Luhan yang masih berada di hadapannya.

 

“Hyung ada apa?”

 

“Anni. Kembalilah bekerja.”

 

“Nde.” Pria itu segera meninggalkan Siwon.

 

Siwon meraih ponselnya lalu mencari nomor seseorang, dia segera menekan nomor itu setelah menemukannya. Telepon itu tersambung dengan cepat, sang pemilik sepertinya sedang tidak sibuk.

 

Yobseo.” Suara itu terdengar membuat Siwon mendengus sebal. “Siwon –ssi ada apa kau meneleponku ?”

 

“Kau mengingkari janjimu ?” Hening untuk sejenak. Seseorang di seberang sana sepertinya bingung dengan ucapannya “Memperbaiki semuanya.” Sinis Siwon.

 

“Apa maksudmu ?”

 

“Kau mengusir Haemi.”

 

“Mengusir Haemi ?” Siwon tersenyum sinis.

 

“Jangan berpura-pura Cho Kyuhyun. Aku sungguh tak akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu padanya.”

 

Klik. Siwon segera menutup teleponnya tersebut, dia menghembuskan nafasnya kesal lalu beranjak dari kursi dan meninggalkan ruangannya. Dia sungguh berharap Haemi masih ada di sekitar cafénya.

.

.

.

“Cho Kyuhyun ada apa ?” Kyuhyun menoleh lalu melirik teleponnya yang telah terputus dengan wajah kaget dan bingung.

 

“Jin Woo –yaa sepertinya aku harus segera pulang.”

 

“Ada apa ?” Kyuhyun diam. “Cho Kyuhyun ada apa ?” Tanya Jin Woo kembali.

 

“Aku tidak tahu. Tapi sepertinya sesuatu terjadi padanya.” Jawab Kyuhyun segera bangkit dari kursi dan meninggalkan Jin Woo beserta makan siangnya.

 

Kyuhyun segera berjalan cepat menuju tempat parkir, dia segera memasuki mobilnya lalu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh. Bayang-bayang wajah Haemi semalam dan tadi pagi begitu jelas di pikirannya. Sepertinya dia mengerti mengapa Haemi semalam bersikap berbeda padanya.

 

Tiba di rumah dia segera memarkirkan mobilnya asal lalu memasuki rumahnya dengan wajah cemas. Dia membuka pintu kamar Haemi yang tidak terkunci lalu memperhatikan ruangan itu dengan seksama. Tidak ada kardus susu yang Haemi taruh di sana, tak ada sepatu bayi berwarna hijau yang terpajang di sana. Kyuhyun berjalan mendekati lemari pakaian wanita itu. Dia membukanya dengan sangat perlahan berharap sesuatu yang di pikirkannya tidaklah tepat, tapi yang ia dapatkan adalah semua baju Haemi menghilang.

 

“Dia pergi.” Kyuhyun diam mematung memandangi lemari itu. Matanya terlihat sedikit memanas.

 

Ting, sebuah pesan mengintrupsinya. Kyuhyun mengalihkan tatapannya lalu merogoh ponselnya di saku. Dia melebarkan matanya melihat siapa yang mengirimi dirinya pesan tersebut. Tanpa banyak berpikir Kyuhyun segera membuka pesan itu.

 

Oppa, mianhe. Aku tidak mengatakan padamu akan pergi hari ini. Aku rasa aku tidak bisa menunggu perceraian kita seminggu lagi. Aku tidak ingin tersakiti dan menyakiti orang lain terlalu lama lagi. Terima kasih telah memberi sedikit kebahagiaan untukku di saat-saat terakhir pernikahan kita. Berbahagialah dengan Hyeri eonni, aku janji tidak akan mengganggu kalian lagi. Sekali lagi terima kasih.

 

“Ya Tuhan, apa yang dilakukan wanita bodoh itu.” Desis Kyuhyun meremas ponselnya. Dia mengendurkan genggamannya pada ponselnya lalu segera mengubungi Haemi, panggilan itu tersambung namun hanya beberapa saat sebelum nada terputus itu terdengar “Dia menolak panggilanku.” Decak Kyuhyun tidak percaya.

 

Kyuhyun mengulangi panggilannya tersebut namun yang dia dapatkan adalah suara operator yang memberitahu jika nomor Haemi tidaklah aktif. Kyuhyun memejamkan matanya dan menarik nafasnya dalam. Dia berniat memberitahu semuanya pada Haemi setelah pulang bekerja karena pagi tadi, dia tidak tega melihat Haemi kelelahan. Tapi sekarang, wanita itu telah pergi meninggalkannya tanpa sempat dirinya berkata apapun dan menjelaskan semuanya.

 

“Kenapa kau bodoh sekali Cho Kyuhyun.” Bentak Kyuhyun pada dirinya sendiri lalu memukul keras kepalanya itu. “Seharusnya kau tahu hal ini akan terjadi.” Kyuhyun menghentikan pukulannya.

 

Dia memperhatikan kamar Haemi kembali, wajah tersenyum dan ceria wanita itu terlihat di hadapannya. Bahkan sapaan lembut dan hangat Haemi terdengar di telinganya. Mata Kyuhyun memerah, dia menggigit bibir bawahnya sekuat tenaga agar tidak mengeluarkan sesuatu yang mendesak di matanya. Dan hasilnya bulir air mata itu menetes tanpa bisa ia tahan lagi.

 

“Kau bodoh Kyuhyun.” Gumam Kyuhyun mencoba menahan getar suaranya “Aku harus mencari kau kemanapun.”

 

Kyuhyun sungguh akan mencari keberadaan Haemi. Dia belum menjelaskan semuanya pada wanita itu dan sungguh ia tidak rela Haemi pergi. Apalagi wanita itu tengah mengandung anaknya sekarang. Haemi akan ia temukan, dia sungguh bertekad akan menemukan Haemi.

.

.

.

Dengan sedikit ragu ia mengetik semua pesan yang akan di sampaikannya pada Kyuhyun, Haemi berulang kali menghapus pesan tersebut namun kembali menulisnya lagi. Dia segera menekan send agar pesan yang ia ketik itu segera terkirim, meskipun perasaannya masih tidak rela dengan keadaannya saat ini.

 

“Aku sungguh melakukan semuanya dengan baik.” Gumam Haemi meletakan ponselnya tersebut pada meja kecil di kamar Seo Yoon yang saat ini menjadi kamarnya juga.

 

Haemi meluruskan kakinya yang pegal karena terlalu lama berjalan kaki, dia memperhatikan ruangan mungil tersebut dengan seksama lalu tersenyum, setelah pagi tadi memberikan surat untuk Siwon dirinya segera bergegas ke tempat Seo Yoon. Haemi akan memulai hidup barunya dengan tenang di tempat sederhana ini, tak akan ada orang yang terbebani karenanya, dia tidak akan merusak kebahagiaan orang lain lagi.

 

Drrrt.. Haemi terkesiap lalu mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang berdering. Dia segera meraih benda tersebut, matanya sukses melebar ketika melihat nama siapa yang terpampang di layar teleponnya itu. Haemi segera menyentuh layar teleponnya dan menekan tombol merah pada panggilan tersebut. Dia menghela nafas leganya ketika mampu menolak panggilan itu, Haemi langsung mematikan ponselnya tersebut.

 

“Seharusnya aku tak kabur seperti ini. Dia pasti khawatir dengan appa dan eomma, aku terlalu egois dan mengkhawatirkan diriku sendiri.” Haemi mengusap wajahnya kesal “Aku hanya tidak ingin membuat eonni semakin terluka.”

 

Tidak, dia tidak ingin hal itu terjadi. Mengingat wajah Hyeri seperti kemarin saja rasanya perasaannya sedih dan terluka. Wanita itu sangat ia sayangi dan menjadi panutan untuknya bahkan Hyeri rela melakukan apapun untuknya ketika mereka kecil. Dia tidak ingin dicap sebagai adik yang tidak tahu berterima kasih, dan lagi anaknya tidak boleh disalahkan. Hanya dirinya, cukup dia saja yang mendapat perdikat tersebut.

 

Haemi meraih tas besar yang di bawanya, lalu mengambil sesuatu di dalam tas tersebut. Sepasang sepatu mungil hijau yang entah sejak kapan membuatnya tenang dan melupakan sedikit masalahnya. Melihat benda tersebut membuatnya bersemangat dan tidak bersedih, benda itu seolah pengingat jika dirinya harus bertahan.

 

“Eomma akan bertahan untukmu.” Ucap Haemi matanya sudah berkaca-kaca “Eomma akan menjadi ayahmu juga kelak.” Gumamnya lagi.

 

Haemi memejamkan matanya, bulir air di matanya menetes tanpa bisa ia tahan lagi. Dia menggenggam erat sepatu hijau itu sambil menerawang masa lalunya. Mengingat perlakuan buruk Kyuhyun padanya dulu, pria itu bahkan mengatakan tak ingin mendapatkan keturunan darinya. Kyuhyun memperlakukannya dengan baik karena Hyeri, sungguh hal tersebut sangat menyiksa karena hal tersebut membuatnya semakin mencintai Kyuhyun.

 

“Aku pernah berpikir ingin bertemu kalian di sana. Appa, eomma, tapi aku akan menjadi ibu. Aku yakin jika kalian ada di sini, kalian akan sangat senang.” Haemi mengusap air mata itu dengan ibu jarinya.

 

Dia memperhatikan kembali sepatu mungil itu lalu tersenyum. Haemi bisa saja mengakhiri hidupnya, tapi mengingat sesuatu yang tumbuh di dalam perutnya membuatnya berulang kali memaki dirinya sendiri. Dia akan bertahan, bertahan karena anaknya. Meskipun kelak anaknya tak akan tahu siapa sebenarnya ayahnya. Dia sudah berjanji tak akan menemui mereka lagi, dia akan membuat hidup mereka bahagia.

 

 

 

 

 

***

Kyuhyun membanting kemudinya keras, seharian ia mencari Haemi tapi keberadaan wanita itu masih tak ditemukan. Hampir semua tempat yang selalu Haemi singgahi ia datangi tapi tak ada yang mengatakan jika Haemi di sana. Ponsel wanita itu bahkan tak aktif sedari tadi, membuat Kyuhyun semakin kalang kabut. Matanya sedikit melebar mengingat sesuatu.

 

“Choi Siwon.” Ya, dia belum mendatangi restoran pria itu.

 

Mobil yang dikendarainya ia lajukan dengan kecepatan tinggi, yang ada dipikirannnya saat ini adalah menemukan Haemi. Setelah tiba di restoran Siwon, Kyuhyun segera turun dari mobilnya dan masuk ke dalam.

 

“Selamat datang tuan.” Sapaan seorang pramusaji bahkan tak diindahkannya.

 

“Di mana Choi Siwon ?”

 

Ne ?” Tanya wanita itu dengan alis terangkat. “Dia belum ke sini tuan.” Kyuhyun mendesah kesal. Dia segera keluar, tapi sebelum ia sampai pada mobilnya, seseorang yang ia cari baru keluar dari mobil. Tanpa pikir panjang, Kyuhyun segera menghampiri Siwon dan menarik kerah kemeja Siwon.

 

“Di mana kau sembunyikan Haemi ?” Mata Siwon melebar.

 

“Menyembunyikan ?” Ulang Siwon dengan wajah kesal. “Bukankah kau yang mengusirnya.” Ucapnya tak kalah geram.

 

Kyuhyun mempererat tarikannya pada kemeja Siwon “Choi Siwon jangan main-main denganku.” Siwon tersenyum sinis mendengar ucapan Kyuhyun.

 

“Jika kau mengusir Haemi mengapa kau repot-repot mencarinya.” Buggh. Satu pukulan sukses mendarat di pipi Siwon hingga sudut bibirnya berdarah. Siwon tidak membalas pukulan Kyuhyun melainkan tersenyum kembali seolah mengejek pria itu.

 

“Aku tidak mengusir Haemi.” Tekan Kyuhyun rahangnya semakin mengeras “Katakan padaku di mana dia sekarang !”

 

Rasa marah Kyuhyun sepertinya sudah tidak terkendali lagi. Jika benar Siwon yang menyembunyikan Haemi, dia tidak akan segan-segan memberi pelajaran berharga untuk laki-laki itu.

 

“Jika aku tahu dia di mana. Aku tidak mungkin mencarinya seharian.” Jawab Siwon. Kyuhyun menatap Siwon tak percaya lalu melepas cengkramannya itu “Dia mengundurkan diri dari pekerjaannya melalui surat ini.” Siwon merogoh saku celananya lalu melemparkan surat Haemi pada Kyuhyun.

 

Kyuhyun membaca surat tersebut dengan seksama, tulisan tangan itu memang tulisan Haemi. Wanita itu memang menuruti kemauannya yaitu berhenti dari pekerjaannya tersebut, tapi mengapa sekarang Haemi pergi.

 

“Kau mengingkari janjimu.” Kyuhyun mengangkat wajahnya lalu memandang Siwon “Memperbaiki semuanya. Apa yang kau lakukan padanya sampai dia pergi seperti ini ?” Tanya Siwon tak terima.

 

“Jangan sok tahu tentang masalahku dan Haemi.”

 

“Aku memang tahu. Kau masih memberi harapan pada Hyeri.”

 

“Aku sudah memutuskan hubunganku.”

 

“Apa kau pikir dia menerima begitu saja.” Bentak Siwon, dia bahkan tidak memperdulikan para karyawan dan pelanggannya yang memperhatikan keributan mereka sedari tadi “Hyeri masih mengharapkanmu Cho Kyuhyun. Karena kau mengakhiri hubunganmu dengannya, dia menjadi sangat membenci Haemi.” Kyuhyun melebarkan matanya.

 

Yang Kyuhyun ketahui Hyeri menerima keputusannya saat itu. Wanita itu bahkan tersenyum dan memberi selamat padanya, meskipun awalnya Hyeri terlihat sangat terkejut dan sepertinya tidak menerima. Tapi tak lama kemudian Hyeri mengulum senyum dan memberinya selamat.

 

“Jika kau masih ingin bersama kekasihmu, lepaskan Haemi.”

 

“Aku sudah bilang padamu. Aku telah mengakhiri hubunganku.”

 

“Tapi Hyeri masih mencintaimu.” Kyuhyun menghembuskan nafasnya. “Hentikan semuanya. Aku tidak ingin Haemi terluka terus-menerus karena kalian.”

 

Kyuhyun tersenyum sinis “Kau mengatakan hal tersebut karena kau menyukai Haemi bukan.”

 

Orang awam saja akan tahu sikap Siwon pada Haemi layaknya seorang pria yang menyukai wanita. Siwon memang pintar menyembunyikan perasaannya, tapi perlakuannya pada Haemi sangat jelas memperlihatkan jika dia memiliki perasaan untuk wanita itu.

 

“Menyukai Haemi.” Gumam Siwon tersenyum sinis “Lebih dari itu. Aku mencintai Haemi.” Degg, Kyuhyun menegang mendengar pengakuan Siwon. Tangannya sudah mengepal, siap untuk memukul wajah tampan pria itu lagi “Aku menyesal datang terlambat. Membiarkan Haemi menikah dengan pria yang selalu menyakitinya dan bodohnya aku sempat mempercayai pria itu.”

 

Ucapan Siwon mampu membuat syaraf tubuhnya tak berfungsi. Kepalan tangannya bahkan terlepas, perkataan Siwon memanglah benar. Haemi selalu tersakiti karenanya dan wanita itu memilih pergi sekarang.

 

Tbc

 

 

115 pemikiran pada “My Fault (Chapter 9)

  1. Happy bday saengi🎂🎉…..
    WUATB….

    setelah semalm baca baru setengah udah keganggu akhirnya sekrg bisa baca sampe habis😁😁 nah loh istrimu pergi kyu…. Nyesel ya??sama aq jg nyesel knp dirimu baru sadar😂 berharap g ketemu dulu dan ketemunya nnti aj kalau anknya udah lahir😂😂

    Suka

  2. Selamat ulang tahun buat authornya 🎉😄

    Ohhh senengnya haemi pergi juga biar kyuhyun menyesal dan menderita dulu jangab haemi mulu yg menderita 😄

    Suka

  3. disini yg agak kurang peka kyuhyun nya nunda nunda mulu….
    haemi nya berprasangka yg engga” aja… berdpekulasi sendiri dan juga kurang peka sama perhatian kyuhyun..

    hyeri… mulai munafik bin menyebalkan sangat….

    siwon please jangan rebut haemi dari kyuhyun gw nggak terima..
    disini aku lebih dukung haemi sama kyuhyun yah… walaupun dulunya kyuhyun kejm bgt sama haemi… tapi seenggaknya kyuhyun udah berubah balij mencintai haemi… dan aku suka kyuhyun yg sedang cemburu…

    cie…… Happy Birthday eonni.. wish u all the best.. success on you carrier..
    God Bless U always..

    stelah sekian lama cek wp apakah sudah di publish akhirnya dipublish juga… nggak sabr nunggu kelanjutannya…
    next chap jgn lama” unie 😀

    Suka

  4. Happy birthday eonni 🎉
    Nah loh sekarang baru kearsa kan nyeselnya, hyeri juga munafik banget di depan kyuhyun dia bisa tersenyum seolah” ga apa” padahal kalau misalkan dia ga terima bilang aja. Semoga dengan haemu pergi kyuhyun sadar kalau misalkan dia itu udh cinta sama haemim ditunggu next chapternya eonni 7

    Suka

  5. ngapain nyesel haemi pergi cho harusnya mahh seneng dong
    hyeri jadi jahat sekarang atau udah jahat dari dulunya tapi dipendam aja

    pergi yang jauh haemi jangan berhubungan dengan kyuhyun ataupun hyeri lagi nanti kamu tambah sakit

    Suka

  6. ngapain nyesel haemi pergi cho harusnya mahh seneng dong
    hyeri jadi jahat sekarang atau udah jahat dari dulunya tapi dipendam aja

    pergi yang jauh haemi jangan berhubungan dengan kyuhyun ataupun hyeri lagi nanti kamu tambah sakit

    and happy birthday saengi 😀 wish u all the best

    Suka

  7. pertama-tama happy birthday kakak, semoga panjang umur dan diberikan kesehatan.
    Aku fikir haemi bakal meleleh karena perbuatan kyuhyun akhir2 ini yg mulai baik ke haemi tp kenapa malah haemi milih pergi, dan hyeri bener2 kelewatan > < sukur-sukur nanti kyuhyun tau apa penyebab dia pergi biar hyeri dimarahin :v

    Suka

  8. wahh haemii kabur jugaaa akhirnyaa… hikss.. kasiann…
    masaa sulit bangett sih nemuij haemi???
    gl bisaa gitukahj lavak pke nomer hape???
    lgianm hyeri jg sih… gak tauu malumm smuaa ini dr awal bukan miliknyaa.. dan sampai kapanpun gk bakal jd miliknyaaa

    Suka

  9. #hughaemi huahhhh kasihan haemi bukan salahnya haemi klo menyimpulkan sdri lha wong kyu goblok sih gue godog juga biar mateng
    hyeri juga emg salahnya haemi apa pake sinis gitu salahin aja tu kyu

    Suka

  10. Syukurin km kyu,emang enak di tinggal,makanya jngn plinplan ding jd orang,skrng hyemi prg km br sadarkan,km tidk shrsy menunda nunda njelasin ke hyemi.

    Suka

  11. Waduuh… Haemi pergi ninggalin kyuhyun saat kyu ingin menjelaskan semuanya ke haemi.
    Semoga aja bisa cepat ditemukan deh…..

    Suka

  12. Setiap baca ff ini selalu bikin mewek… Semoga aja kyuhyun cepet nemuin haemi dan bikin haemi bahagia dan semoga hyeri merelakan kyuhyun buat haemi.. 😁😁
    Btw selamat ulang tahun ya🎁🎉

    Suka

  13. Selamat ulang tahun god bless you 🤗

    Terimakasih untuk part ini karena aku selalu nubgguin part ini. Kyuhyun pasti nyesel banget. Perasaan memang susah ubtuk di buang jadi aku ga mandang hyeri salah. Hanya saja kyuhun terlalu lambat beri tahu yg sebenanrnya. Malam ini boleh jafi nangis di tinghal haemi. Besok yg fans nya kyuhyun nangis di tinghal wamil.

    Suka

  14. Terjadi kesalah pahaman nih kayanya
    Kyu sih lama bertindak , haemi juga perasa banget , kasihan haemi dan bayinya , disaat kyu sudah ingin memperbaiki semuanya ehh malah hyeri cari pasal sekarng
    Hmmm next gereget ,fighting kak

    Suka

  15. Happy birthday eonni…
    Kasian haemi, tapi kasian juga kyuhyun
    Entah di part kali ini perasaan jadi campur aduk semua, udah jebawa emosi baca ff nya
    Akhirnya update juga udah lama nunggu lanjutannya

    Suka

  16. Hppy brthday buAt authornya.
    WUATB ..

    Kyuhyun mah emng gt orangnya.
    Mnyadari memburuhkan haemi bnget saat hae udh pergi.
    Pnyesalan emng slalu dtng telambat.
    Klo di awal namanya pndaftaran.
    Wkkkk..

    Suka

  17. Hbd authornim 😊
    Gak sia2 bolak balik ke web ini mau liat kelanjutannya, akhirnya publish juga😂😂
    Haemi jadi serba salah. Aku nyesek baca pas haemi megang sepatu baby. Ya ampuuun nyes nyes bangetㅠㅠ
    Thor, please jangan lama2 dong part 10nya :’)

    Suka

  18. Happy birthdaayyyyy eonnii ^^

    Kok kzl ya sama kknya haemi. Itu senua kan bukan salahnya si haemi. Klo seandainya kyuhyun gak labil gak bkl ky gini.

    Di tungguyu kelanjutannya pokoknyaa

    Suka

  19. Ya ampuun kakak.. Gw nangis.. 😭😭😭
    Ngebayangin nasib haemi kasihan amat ya😭 dia bakal berjuang sendiri melewati masa kehamilannya
    Kyuhyun nyeselkan???
    Hyeri?? Kenapa jadi jahat ye??
    Semoga haemi mampu bertahan sampe babynya lahir ye..
    Kak aku selalu nunggu ff ini.. Semoga next nya cepet tayang ye 😂😂

    Suka

  20. kasihan haemi lah hyeri kok jhat bnget sih.
    kasihan haemi kan hamil pergi lagi cho kyuhyun sih plin plan bnget akhir a pergi juga kan haemi klamaan mikir sih kehilangan haemi kan. smoga aja seo yoon g blang apa” ke siwon tntng haemi ada di mana

    Suka

  21. kyu sih suka main api. kan gini jdnya. mskpn skrg udh tobat tpi ttp aja dia bikin hyeri baper keterusan. padahal pas awl mrk nikah dia udh lepasin kyu. hyemi pst capek makan hati trs.

    Suka

  22. mulai deh hyemi keras kepalax muncul,bagaimana keadaan kyun skrng ditmbh siwon terbuka tentang perasaanx makin pusing kyun skrng,btw meski telat pengen ngucapin HBD semoga sehat panjang umur dan menghasilkan karya” terbaikx

    Suka

  23. Happy Birthday chingu 🎂🎁🎉

    Huaaaaaa part 9 yang sudah ditunggu tunggu akhirnya di post juga,,, makin nyesek kasihan sama kyuhyun dan haemi
    Semoga kyuhyun cepat bisa ketemu haemi dan nyelesain semuanya
    Masih berharap bnget momen kyuhyun haemi saat haemi hamil 😂😂

    Next Chap ditunggu,, Fightinggg !!! 😁😀

    Suka

  24. Kyu nya klmaan sih ngomong ke haemi nya , haemi nya kn jd kburu prgi, tp kyu emang hrus di tggal dllu ma hae , supya dya sdar 😁😁😁

    Suka

  25. Huaahh makin penasana lanjutannya semangat minn
    Oyaa happy birthdayy
    Wish you all the best
    Mian telat hehehe

    Suka

  26. Rasain Cho!!!!! Hah entah knp tp disni rada kasian sm Kyuhyun. Tp emang pantes dia dpetin itu semua. Baca part” sbelumnya bkin mewek apalagi tingkah kyuhyun yang bener” super duper kejam. Kakaknya juga guvluk amat yakk, knp mlah jd nyalahin haemi? smoga aja terkuak kl sbenernya orang tua haemi gk pilih kasih, biar dia MALU. Lagian dia harusnya sadar, dia itu cuma anak angkat. Logikanya ya emang cocok banget dibedain, mau di gimanain juga anak angkat bda sm anak kandung,’kan? Hueheeee… Next partnya Fighting. Ditunggu! Dan yeah aku readers baru ^_^ maaf part sbelumnya jd pembaca hantu, soalnya keburu penasaran terus juga loadingnya lama, kouta skarat. Next” partnya, Next” ff’nya pasti jadi readers yang baik kok 🙂 hehe. Salken ya unnie

    Suka

  27. aku belum komen ya disini? lupa hahaha akhirnya yaaaaahh kilmaks nih haemi pergi huhu sedih sih tp biarlah biar kyuhyun uring2an sebel lagian lenapa lambat bgtttttt sih jd coeok huhu untung siwon ga begitu memaksakan kehendaknya padahal bisa bgt dia bener2 deketin haemi tp dia masih ngehornatin kyuhyu. bakal apa coba lo kyuhyun haemi pergi dan gada yg tau dia dimana padahal mereka masih deket qell kaburnya sama seoyoon, seoyoon kan masih pegawai siwon hahaha lanjuuuuuuuutttt

    Suka

  28. kenapa kyuhyun ngga coba melacak no telpon yg haemi gunakan terakhir kalinya wktu dia mengirim pesan sma kyuhyun???
    hahahaha .. sok tau deh gue😂😂😂
    akhirnya secara tidak langsung kyuhyun mulai mengakui perasaannya terhadap haemi 😊😊
    tp syg sekali knp hrus ketika haemi sudh pergi??😭😭😭

    Suka

  29. wah wah wah makin rumit ini konfiknya haemi kabur kyuhyun kalang kabur semoga kyuhyun cepet2 bisa nemuin haemin dah bisa kasih penjelasan biar gk ada kesalahpahaman di antara mereka 😫😫😫

    Suka

  30. Kan nyesel kan, duuhh Kyuhyun lagi bukannya bilang dari awal. Haemi kenapa kamu pesimis kalau Kyuhyun engga sayang? Okee Hyeri nyebelin, padahal Haemi udah ngalah, si Hyeri munafik nih bilangnya terima, tapi malah begitu.
    Coiee Kyuhyun marah denger pengakuan Siwon wkwk
    Haemiii kembalilah

    Suka

Tinggalkan komentar